Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia
Fenomena cuaca panas tengah melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Suhu udara yang tinggi membuat banyak orang merasa tidak nyaman, cepat lelah, bahkan rentan terkena penyakit.
Meski terlihat sepele, cuaca panas yang ekstrem bisa berdampak serius pada kesehatan. Beberapa penyakit tertentu justru lebih sering muncul di musim panas dibanding musim hujan.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyakit apa saja yang rawan menyerang serta bagaimana cara mencegahnya.
Penyakit yang Harus Diwaspadai Saat Cuaca Panas
1. Flu dan Pilek
Banyak yang mengira flu hanya datang di musim hujan, padahal musim panas juga bisa memicu flu.
Suhu panas ekstrem membuat virus lebih mudah berkembang biak, sementara daya tahan tubuh cenderung menurun akibat dehidrasi atau kelelahan.
Gejala: bersin, hidung tersumbat, tenggorokan sakit, badan lemas.
Pencegahan: jaga kebersihan tangan, gunakan masker di luar rumah, dan konsumsi makanan bergizi serta vitamin C.
2. Penyakit Kulit
Cuaca panas meningkatkan risiko sunburn (kulit terbakar), biang keringat, hingga infeksi kulit. Paparan sinar UV yang terlalu lama juga bisa memperburuk kondisi kulit dan memicu penuaan dini.
Gejala: kulit memerah, terasa panas, muncul bintik atau ruam.
Pencegahan: gunakan tabir surya (SPF minimal 30), kenakan pakaian longgar dan tertutup, serta hindari terpapar matahari terlalu lama terutama di siang hari.
3. Demam dan Heat Exhaustion
Paparan panas berlebihan bisa menyebabkan dehidrasi yang berujung pada demam atau kelelahan akibat panas (heat exhaustion). Kondisi ini bisa memburuk menjadi heatstroke, yang berbahaya bagi kesehatan.
Gejala: tubuh terasa lemah, sakit kepala, demam, mual, bahkan pingsan.
Pencegahan: minum air putih minimal 8 gelas per hari, hindari aktivitas berat di luar ruangan saat suhu tinggi, dan istirahat cukup.
4. Diare
Cuaca panas membuat bakteri lebih cepat berkembang pada makanan dan minuman. Tidak heran bila kasus diare sering meningkat di musim panas, terutama akibat makanan yang kurang higienis atau terkontaminasi.
Gejala: buang air besar cair, sakit perut, mual, dan lemas.
Pencegahan: pastikan makanan matang sempurna, hindari jajan sembarangan, cuci tangan sebelum makan, dan selalu minum air bersih.
5. Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA)
Debu dan polusi cenderung meningkat di musim panas, terutama saat udara kering. Kondisi ini bisa memicu ISPA yang menyerang hidung, tenggorokan, hingga paru-paru.
Gejala: batuk, pilek, tenggorokan sakit, sesak napas.
Pencegahan: gunakan masker di luar rumah, rajin mencuci tangan, serta jaga daya tahan tubuh dengan pola makan sehat.
6. Heatstroke (Serangan Panas)
Heatstroke adalah kondisi serius akibat suhu tubuh meningkat drastis karena paparan panas berlebihan. Jika tidak segera ditangani, bisa menyebabkan kerusakan organ bahkan mengancam nyawa.
Gejala: suhu tubuh di atas 40°C, kulit kering dan panas, denyut nadi cepat, hingga kehilangan kesadaran.
Pencegahan: jangan terlalu lama berada di bawah terik matahari, gunakan pakaian yang nyaman, serta pastikan tubuh tetap terhidrasi.
Tips Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas
Selain menghindari penyakit di atas, berikut beberapa cara sederhana agar tubuh tetap fit saat musim panas:
- Perbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi.
- Konsumsi buah dan sayuran segar seperti semangka, jeruk, atau mentimun yang kaya air dan vitamin.
- Batasi aktivitas di luar ruangan pada pukul 10.00–15.00 saat matahari sedang terik-teriknya.
- Gunakan topi atau payung untuk melindungi diri dari paparan sinar UV.
- Istirahat yang cukup agar sistem imun tetap kuat.
Musim panas bukan hanya soal udara yang gerah, tapi juga tentang risiko penyakit yang mengintai tubuh. Flu, penyakit kulit, demam, diare, ISPA, hingga heatstroke adalah gangguan kesehatan yang harus diwaspadai.
Dengan menjaga kebersihan, melindungi diri dari sinar matahari, memperbanyak minum air, serta mengonsumsi makanan bergizi, kamu bisa tetap sehat dan bugar meski cuaca sedang panas-panasnya.